KOLEKSI Museum Cakraningrat dipastikan tak ada perubahan. Padahal, adanya penambahan koleksi museum merupakan hal penting untuk menarik minat pengunjung.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bangkalan berdalih, upaya penambahannya terkendala anggaran.

Merespon hal itu, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan menyatakan, penambahan koleksi museum penting. Dengan demikian, Museum Cakraningrat bisa menjadi objek destinasi wisata dan edukasi. Dengan demikian, masyarakat bisa mengetahui sejarah dari benda-benda yang dipajang.

”Kami menyarankan agar pemanfaatan museum ini lebih ditingkatkan,” pintanya, Rabu (28/2/2024).

Ditempat terpisah, Kabid Kebudayaan Disbudpar Bangkalan Hendra Gemma Dominant mengeklaim sudah berupaya agar ada penambahan koleksi baru di museum.

Namun, upaya itu tidak didukung dengan penyediaan anggaran.

Dengan demikian, upaya yang bisa dilakukan hanya bekerja sama dengan pemilik benda bersejarah. Tujuannya, agar mereka bersedia memajang koleksinya di museum.

”Setiap tahun memang wajib ada penambahan koleksi baru. Ada yang melalui pembelian dan ada pula dari hasil kerja sama dengan masyarakat,” ucapnya.

Menurut Hendra, banyak warga yang menawarkan benda-benda kuno yang cocok dijadikan koleksi museum.

Namun, tidak semuanya bisa diakomodasi. Sebab, nominal yang diajukan pemilik cukup besar.

”Salah satunya, foto Syarifah Ambami yang ditawarkan (kepada pemerintah) Rp 45 juta. Fotonya kecil dan berbetuk piring,” imbuhnya.

Benda yang dipajang di museum tidak harus orisinil. Benda-benda yang memiliki nilai historis bisa diduplikat untuk dijadikan pajangan baru di museum.

Selama ini, lembaganya tidak membatasi penambahan koleksi museum. Yang terpenting memiliki nilai historis yang layak untuk dipajang.(dul)