DINAS Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Bangkalan mengeklaim tingkat kegemaran membaca (TGM) di Kota Salak tertinggi kelima se-Jawa Timur (Jatim).

Namun, DPRD menilai, metode survei itu tidak imbang karena hanya mencakup tujuh kecamatan.

Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Nurhasan mengapresiasi hasil survei TGM. Namun, hasil survei tersebut tidak bisa dijadikan acuan karena metodenya tidak berimbang. Yang tercatat hanya tempat-tempat yang ruang keilmuannya lebih padat.

”Misalnya, Kamal ada UTM, Bangkalan ada STKIP PGRI Bangkalan, Kwanyar ada Komunitas Literasi, dan Modung yang juga terdapat kampus-kampus yang mendukung pergerakan membaca,” paparnya, Senin (22/04/2024).

Dia mengungkapkan, persoalan minat baca cukup kompleks. Selain karena faktor kultur masyarakat, juga terdapat faktor yang bersifat sosio-antropologis bahwa orang Madura pekerja keras.

”Hal ini tentu punya efek yang membentuk pola pikir. Seperti anggapan bahwa membaca itu dianggap teori, sedangkan masyarakat Madura lebih menyukai praktik,” tandasnya. 

Sementara itu, Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dispusip Bangkalan Cristine Sri Hayati mengatakan, pihaknya melakukan survei bersama Dispusip Jatim dan Universitas Airlangga.

Hasilnya, dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, TGM Bangkalan berada di peringkat ke-5 atau 70,2 persen.

Menurut dia, hasil survei TGM tersebut didapatkan dari beberapa indikator. Di antaranya, frekuensi membaca, durasi membaca, jumlah buku yang dibaca, frekuensi akses internet, dan durasi akses internet.

”Survei hanya dilakukan di tujuh kecamatan. Yakni, Kecamatan Kamal, Modung, Bangkalan, Kwanyar, Socah, Burneh, dan Tanah Merah,” katanya.

Dia berharap skor TGM di Bangkalan semakin meningkat. ”Jadi, semangat kemajuan literasi masyarakat Bangkalan makin bagus,” harapnya.(dul)