KASUS stunting di delapan kecamatan  "/>

Berita

Berita Detail

Ketua DPRD: Dalam Menekan Kasus Stunting Semua Sektoral Harus Berperan

Upload by Admin - 04 Maret 2024

KASUS stunting di delapan kecamatan  Kabupaten Bangkalan tercatat masih cukup tinggi. 

Hal itu berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Di Kecamatan Arosbaya kasus stunting sebanyak 33, Bangkalan 22, Geger, 22, Kokop 25, Labang 34, Modung 91, Sepulu 28, dan kecamatan Tragah 82.

Oleh karena itu, Ketua DPRD Bangkalan Effendi meminta semua sektoral turut berperan dalam menekan kasus stunting ini. Baik Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, individu, komunitas, CSR, lintas sektor, maupun swasta.

"Semua harus bersinergi dan bersatu dalam upaya penurunan stunting," katanya, Senin (4/3/2024).

Politisi partai Gerindra tersebut menuturkan, pihaknya mendukung penuh upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk menurunkan prevalensi stunting di Kota Salak ini.

"Dalam rangka menekan kasus stunting, Pemkab tentu tidak bisa bekerja sendiri. Perlu dukungan dari semua pihak termasuk dari DPRD, sehingga apa yang menjadi target maupun program yang telah ditetapkan bisa berjalan maksimal," ujarnya.

Ditempat terpisah, Kepala Bappeda Bangkalan Eko Setiawan mengatakan, delapan kecamatan tersebut masuk lokus penanganan stunting. Petugas dari Puskesmas setempat akan terjun ke desa-desa untuk menangani kasus stunting.

“Penanganan kasus stunting kita harus kerja tim dari beberapa sektor, mulai dari Dinas KB, Dinas Kesehatan hingga Puskesmas,” kata dia.

Pihaknya menambahkan, program stunting menjadi perhatian khusus pemerintah pusat. Di mana, prevalensi stunting di Indonesia masih ada di angka 21 persen. Sedangkan, target pada 2024 ini sebesar 14 persen.

“Mudah-mudahan dengan ikut serta Pemdes menangani stunting bisa mencapai target 14 persen secara nasional,” pungkasnya.(dul)