DINAS Peternakan (Disnak) Bangkalan nyaris setiap tahun mengusulkan pembangunan rumah potong hewan (RPH) di Kecamatan Tanjung Bumi.

Namun, fasilitas pemotongan hewan itu tak kunjung disetujui.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi B DPRD Bangkalan Fadhur Rosi mengatakan, anggaran menjadi kendala utama dalam realisasi program di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).

Salah satunya program pembangunan RPH di disnak. Rokib memaklumi dan mengarahkan agar rencana tersebut bisa diusulkan kembali tahun depan.

”RPH yang sudah ada dimaksimalkan dengan baik,” ujarnya, Selasa (27/2/2024).

Terpisah, Kabid Kesehatan Masyarakat Veteriner Disnak Bangkalan Siti Sumirah menuturkan, tahun ini institusinya akan mengusulkan kembali untuk pembangunan RPH Tanjung Bumi.

Sebab, pembangunan fisik yang diusulkan melalui dana alokasi khusus (DAK) tahun lalu tidak disetujui.

Menurut Sumirah, satu-satunya jalan untuk membangun RPH di Kecamatan Tanjungbumi hanya melalui DAK.

Sebab, tidak memungkinkan jika diusulkan melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Sebab, kebutuhan anggaran pembangunan sekitar Rp 4 miliar. ”Jadi kami pasti usulkan lewat DAK,” katanya.

Sumirah menambahkan, kebutuhan anggaran miliaran itu akan diprioritaskan untuk pembangunan gedung serta sarana dan prasarana (sarpras).

Dia menyatakan anggaran yang dibutuhkan memang cukup besar lantaran harus membangun secara total.

Pihaknya juga mengajukan penambahan dan renovasi di semua RPH di Bangkalan. Namun, keterbatasan anggaran menjadi kendala utama untuk merealisasikan semua itu.

Sehingga, rehabilitasi hanya dilakukan untuk sarpras yang dinilai urgen, misalnya seperti tempat pemotongan hewan yang sering rusak.

”Untuk RPH yang sering rusak memang lantai untuk tempat pemotongannya, jadi itu yang kami prioritaskan,” katanya.(dul)