TEMPAT pembuangan akhir (TPA) sampah di Desa Buluh, Kecamatan Socah, sampai saat ini belum dioperasikan.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan berdalih masih menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat sekitar untuk pengalihan status TPA menjadi tempat pembuangan sampah terpadu (TPST).

Ketua DPRD Bangkalan Efendi menilai DLH tidak serius menangani permasalahan sampah di Bangkalan. Salah satu buktinya, TPA Buluh belum dioperasikan.

Bahkan, saat dirinya masih menjabat sebagai ketua Komisi C DPRD Bangkalan, dinas terkait selalu mencari alasan.

”Dinas terkait memang selalu mencari alasan setiap hearing dengan saya waktu masih di komisi C. Kami berharap, TPA itu segera dioperasikan,” harapnya, Jumat (19/1/2024).

Kepala DLH Bangkalan Anang Yulianto menyatakan, status TPA Buluh saat ini sudah berganti menjadi TPST.

Namun, belum dioperasikan dengan dalih masih fokus pada sosialisasi. Sebab, TPST tersebut sebelumnya menuai penolakan dari warga sekitar.

”Memang sudah dialihfunsikan sebagai TPST sejak 2023. Tapi, kami masih fokus pada sosialisasi,” ujarnya.

Menurut Anang, TPST Buluh belum bisa dipastikan bisa beroperasi tahun ini. Sebab, masih ada penolakan dari masyarakat sekitar.

Dengan demikian, tahun ini pula dia belum bisa memastikan tempat tersebut bisa dioperasikan.

”Kami belum bisa memasang target karena ini masalah pemahaman. Kalau kami ingin secepatnya berproses,” katanya.

Anang tidak menampik jika keberadaan TPST masih menuai banyak penolakan dari masyarakat Desa Buluh. Karena itu, pengoperasiannya belum terealisasi sampai saat ini.

Selain itu, pihaknya menyiapkan opsi lain dengan menyiapkan tempat pengolahan sampah reduce, reuse, dan recycle (TPS3R) di lain tempat.

”Kami juga tengah menyiapkan tempat lain. Khawatir TPST belum bisa dioperasikan tahun ini,” sambungnya.(dul)