Berita
Berita Detail
Komisi D: Keterbatasan Anggaran Bukan Persoalan Untuk Mencerdaskan Anak Bangsa
Upload by Admin - 30 November 2023
ANGKA buta huruf (ABH) di Bangkalan tergolong tinggi. Buktinya, terdapat 74.217 warga Kota Salak yang belum melek aksara. Rata-rata usianya di atas 40 tahun.
Anggota Komisi D DPRD Bangkalan Sonhaji menyampaikan, keterbatasan anggaran bukan persoalan utama untuk mencerdaskan anak bangsa.
Upaya dan inovasi yang lain masih bisa dilakukan untuk menekan angka tersebut.
Dengan demikian, minat baca dan tulis atau literasi masyarakat bisa ditingkatkan.
”Jangan hanya karena anggaran, lantas tidak ada pergerakan. Harus ada upaya lain untuk menekan angka itu. Pengaruh medsos saat ini luar biasa terhadap dampak literasi,” katanya, Kamis (30/11/2023).
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Bangkalan Muhammad Yakub menyatakan, warga yang tercatat buta huruf stagnan.
Sebab, tidak ada program pengentasan buta aksara yang dilaksanakan saat ini. Alasannya, tidak ada anggaran.
”Angkanya mugkin sama dengan yang terakhir di tahun 2018. Sudah tidak ada anggaran lagi untuk program buta huruf,” ucapnya.
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi adanya masyarakat yang belum melek aksara. Salah satunya, masalah geografis.
Yaitu, tidak mampu mengenyam pendidikan karena jarak dari rumah ke sekolah terlalu jauh.
”Mayoritas masyarakat yang buta huruf usianya 40 tahun ke atas. Alasannya, mereka lebih memilih tidak mau sekolah,” tambahnya.(dul)
- H. Rofik Dorong Optimalisasi Pajak dan Retribusi Daerah untuk Tingkatkan Kemandirian Fiskal Bangkalan
- Komisi I DPRD Dorong BPS Libatkan SDM Lokal dalam Sensus Ekonomi 2026
- DPRD Bangkalan Gelar Rapat Paripurna Penetapan Raperda APBD 2026
- Wakil Ketua II DPRD Tekankan Sinergi dan Komitmen Bersama dalam Pembentukan Perda 2026
- Ketua DPRD: Momentum Hari Jadi ke-494, Bangkalan Harus Maju Lebih Terarah dan Berkelanjutan
