KETUA DPRD Bangkalan Efendi mengaku prihatin lantaran anggaran penyediaan air bersih untuk daerah yang mengalami kekeringan sudah habis. 

Anggaran untuk penyediaan air bersih tersebut hanya Rp 22 juta. Oleh karena itu, Badan Anggaran (Banggar) DPRD akan menambah dana penanganan kekeringan jika dalam waktu satu atau dua bulan ke depan belum juga hujan.

"Mungkin kami tambah jika dalam waktu satu atau dua bulan ini tidak ada hujan," ujarnya, Jumat (15/9/2023).

Menurut Politikus Paratai Gerindra tersebut, alokasi anggaran droping air bersih tidak sesuai dengan jumlah kecamatan dan desa yang terdampak kekeringan di musim kemarau ini.

"Salah satunya di wilayah Kecamatan Kokop, Konang, dan Geger," katanya.

Pihaknya akan mengevaluasi kembali terkait anggaran yang sangat minim ini.

"Dengan begitu, pemenuhan air bersih tercukupi," paparnya.

Efendi menambahkan, kekurangan anggaran pemenuhan air bersih harus dijadikan bahan evaluasi pemerintah.

"Dengan demikian, porsi anggaran untuk program serupa di 2024 lebih memadai dan beban masyarakat terdampak juga lebih ringan," imbuhnya.

Oleh sebab itu, lanjut Efendi, Pemkab perlu jeli mengantisipasi beberapa kemungkinan.

"Misalnya, setelah kemarau akan masuk musim hujan, rawan longsor dan banjir, itu perlu dianggarkan juga," tutupnya.(dul)