PERSOALAN stunting, atau gizi buruk pada anak menjadi perhatian serius Ketua DPRD Bangkalan Muhammad Fahad. Menurutnya, upaya pengentasan kasus stunting harus terus digenjot Pemkab setempat.

Fahad meminta Pemkab Bangkalan menggencarkan berbagai program untuk menurunkan stunting secara masif.

Menurutnya, stunting tidak hanya terkait kesehatan dan asupan gizi pada anak saja, tetapi juga bisa dipengaruhi banyak faktor seperti kesehatan lingkungan, ekonomi masyarakat, pendidikan, dan beberapa faktor lain termasuk kesadaran orang tua. 

"Maka segala cara harus dilakukan karena saling berkait. Baik sosialisasi dan penyadaran masyarakat, pengentasan kemiskinan, kesehatan lingkungan seperti sanitasi. Tidak semata-mata bantuan pemenuhan gizi saja, karena faktor lain juga mempengaruhi," tegas Politisi Partai Gerindra ini, Selasa (4/4/2023).

Ditekankan, persoalan stunting ini sangatlah penting, karena berkaitan dengan generasi penerus bangsa.

Stunting sendiri adalah kondisi yang diakibatkan kurangnya asupan gizi yang diberikan pada anak di usia awal kehidupan hingga waktu yang panjang. Stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

"Stunting dan permasalahan kekurangan gizi lain yang terjadi pada balita erat kaitannya dengan kemiskinan. Stunting umumnya terjadi akibat balita kekurangan asupan penting seperti protein hewani dan nabati dan juga zat besi," ujarnya.

"Oleh karena itu Pemkab harus menggenjot upaya penurunan angka stunting ini," pungkasnya.(dul)