Berita
Berita Detail
Komisi B: Kelangkaan Pupuk di Bangkalan disebabkan Merosotnya Kuota Pupuk Subsidi
Upload by Admin - 05 Desember 2022
MEMASUKI musim tanam ke tiga, petani di Kabupaten Bangkalan dibuat kebingungan mencari pupuk. Dalam dua pekan terakhir, kelangkaan pupuk tersebut menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Menurut Ketua Komisi B DPRD Bangkalan Rokib, kelangkaan pupuk disebabkan merosotnya kuota pupuk subsidi untuk Bangkalan.
"Semula kan 22 ribu ton urea bersubsidi, sekarang menjadi 15.900 ton. Sedangkan NPK, dari 13 ribu ton menjadi 50 ribu ton," ujarnya, Senin (5/12/2022).
Dirinya menyampaikan bahwa permasalahan kelangkaan ini sudah jelas faktornya. Yaitu pengurangan kuota. Sebab, pendistribusian dari produsen sudaj teratasi.
"Bahkan beberapa waktu yang lalu sehari bisa sampai 400 ton lebih dari kesepakatannya yang dikisaran 200 ton," paparnya.
Fenomena kelangkaan ini, lanjut politisi PDI Perjuangan ini, bukan hanya terjadi di Kabupaten Bangkalan. Akan tetapi merata seluruh Indonesia.
"Karena memang kuota subsidi pupuk nasional dikurangi oleh pemerintah. Bahkan pengurangannya mencapai 24 juta ton," kata Rokib.
Sebab pengurangan itu, sangat terasa di Bangkalan. Sebab kuota Bangkalan yang paling besar pengurangannya.
"Kami sudah lakukan pemetaan, diukur sisa alokasinya dan jumlah petani yang terdaftar di e-RDKK, kurang sekitar 2 ribu ton," pungkasnya.(dul)
- H. Rofik Dorong Optimalisasi Pajak dan Retribusi Daerah untuk Tingkatkan Kemandirian Fiskal Bangkalan
- Komisi I DPRD Dorong BPS Libatkan SDM Lokal dalam Sensus Ekonomi 2026
- DPRD Bangkalan Gelar Rapat Paripurna Penetapan Raperda APBD 2026
- Wakil Ketua II DPRD Tekankan Sinergi dan Komitmen Bersama dalam Pembentukan Perda 2026
- Ketua DPRD: Momentum Hari Jadi ke-494, Bangkalan Harus Maju Lebih Terarah dan Berkelanjutan
