Berita

Berita Detail

Persoalan PMK, Ketua DPRD Minta Dinas Peternakan Gerak Cepat

Upload by Admin - 16 Juni 2022

WABAH Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi membuat resah masyarakat. Tak terkecuali di Kabupaten Bangkalan. Pasalnya wabah tersebut terus menghantui para peternak sapi. Keresahan masyarakat akan wabah itu mendapat tanggapan DPRD setempat.

Ketua DPRD Bangkalan Muhammad Fahad meminta Dinas Peternakan setempat untuk gerak cepat mengantisipasi mewabahnya PMK pada ternak sapi.

"Walaupun wabah PMK bukan lagi isu baru dan pemerintah pernah berhasil menanganinya, pemerintah perlu juga melakukan vaksinasi bagi hewan ternak sapi agar wabah ini tidak semakin menjadi," katanya, 

"Tidak hanya manusia saja yang perlu divaksin dalam memutus mata rantai penularan Covid-19, hewan ternak juga perlu sebagai bentuk antisipasi. Ini juga perlu kita dorong," imbuh pria yang akrab disapa Ra Fahad itu.

Menurutnya, kepastian sterilisasi ternak sapi terkena PMK di Bangkalan juga sangat penting bagi keberlangsungan pelaku usaha peternakan sapi.

"Makanya Dinas Peternakan harus bergerak cepat baik mendata sapi yang terkena PMK, agar antisipasinya atau penanganannya bisa cepat," tandasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Ahmat Hafit mengatakan, bahwa saat ini yang mendesak adalah kebutuhan obat-obatan untuk penanganan kasus suspek PMK. Karena persediaan (obat-obatan) di dinas telah habis.

"Begitu juga dengan obat-obatan milik para petugas di lapangan,” ucapnya.

Situasi dilematis itu tidak hanya dirasakan dinas, tetapi juga para peternak yang waswas menunggu langkah pemerintah terkait aturan penjualan ternak menjelang Idul Adha yang kian dekat.

"Untuk menyiasati kebutuhan obat-obatan di tengah penularan PMK sambil menunggu bantuan pasokan obat-obatan, Kami mengimbau para peternak melakukan pengobatan secara mandiri," cetus Hafid.

Seperti halnya perawatan luka pada mulut sapi yang terserang PMK, katanya, bisa dilakukan dengan kunyit dan gula merah masing-masing 1/4 KG, 4 sendok makan madu, 100 gram asam Jawa, dan 2 gelas air.

“Semua bahan direbus dengan 2 gelas air hingga mendidih dan mengental, dinginkan lalu tambahkan 4 sendok makan madu dan aduk merata. Simpan dalam botol sebagai obat oles mulut dan hidung sedikit demi sedikit,” tutup Hafit.(dul)