AKTIVIS Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar demonstrasi ke kantor DPRD Bangkalan, Kamis (17/2/2022). 'Bangkalan darurat polusi' menjadi aspirasi mereka. 

Keberadaan PT. Ben Santoso, PT. Gapura, dan PT. BTS di Kecamatan Kamal, yang bergerak dibidang perawatan kapal dianggap meresahkan warga sekitar.

Bagaimana tidak, menurut para demonstran, pada saat proses penyemprotan sandblasting menimbulkan kebisingan dan polusi yang mencemari lingkungan sekitar. 

Oleh karena itu, aktivis PMII meminta DPRD memaksimalkan fungsi kontrolingnya untuk menindaklanjuti keberadaan industri yang ada di Kecamatan Kamal.

Untuk menjawab tuntutan para pendemo, Ketua DPRD Bangkalan Muhammad Fahad yang didampingi Ketua Komisi A, H. Syaiful Anam menemui langsung mereka. Pihaknya berjanji akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan PMII. 

"Kami akan melakukan publik hearing mendatangkan Perusahaan, Perwakilan masyarakat, dan instansi terkait," ujarnya.

Dengan publik hearing tersebut, pria yang akrab disapa Ra Fahad ini berharap dapat ditemukan titik jelas mana yang dirugikan dan mana yang betul-betul terdampak polusi.

"Semuanya harus ditemukan dulu titik jelasnya. Kalau sudah ditemukan baru pemerintah bisa bertindak," pungkasnya.(dul)