Berita

Berita Detail

Aplikasi Sidaya Sehati, Masyarakat Harus Mendukungnya, Demi Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Upload by Admin - 18 November 2021

Kemiskinan ekstrem adalah suatu kondisi yang langka akan kebutuhan dasar manusia, termasuk makanan, air minum bersih, fasilitas sanitasi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan informasi. Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos), di Kabupaten Bangkalan terdapat 25 desa yang tersebar di 5 kecamatan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan menargetkan pengentasan kemiskinan ekstrem di 25 desa tersebut harus tuntas pada tahun 2024 mendatang. Upaya pengentasan itu mulai dilakukan, saat ini Pemkab memiliki aplikasi Sistem Data dan Layanan Sejahtera bersama Bupati (Sidaya Sehati). 

Aplikasi tersebut dibuat untuk memvalidkan data masyarakat miskin di lapangan berdasarkan kategori sangat miskin, miskin, dan rentan. Dibuatnya aplikasi tersebut menadapat sambutan hangat dan dukungan dari DPRD Bangkalan. 

"Harapannya, dengan adanya aplikasi tersebut data masyarakat miskin benar-benar bisa valid. Sehingga pengentasan kemiskinan ekstrem itu bisa tepat sasaran, dan bisa tuntas sesuai dengan waktu yang ditargetkan," ujar Ambar Pramudiya Wardani, anggota Komisi D DPRD Bangkalan, Kamis (18/11/2021).

Selain itu, ia berharap dengan aplikasi Sidaya Sehati, perbaikan data terus dilakukan, sehingga untuk pelaksanaan program-program pada tahun 2022 sampai tahun 2024 dapat menggunakan data rumah tangga miskin ekstrem yang lebih mutakhir dan akurat.

"Karena penanganan kemiskinan ekstrem tidak cukup dengan skema bantuan sosial, tetapi juga harus ditangani dengan pendekatan lingkungan," kata Ambar.

Menurutnya, untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem perlu dilakukan pembangunan wilayah dengan membangun lingkungan layak huni. 

"Nah tentunya program bedah rumah yang akan ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) nanti itu, saya kira itu akan sangat membantu sekali dalam pengentasan kemiskinan ekstrem. Karena pengentasannya tidak cukup bantuan sosial, tapi juga pembangunan lingkungan layak huni," pungkasnya. (dul)