SEKTOR pertanian mulai memasuki musim tanam kedua di tahun 2021 ini. Tentunya petani dalam bercocok tanam sangat membutuhkan ketersedian pupuk bersubsidi untuk menunjang tanaman mereka. 

Namun, keterlambatan pendistribusian dari produsen ke gudang penyangga sering terjadi. Sehingga membuat para petani, khususnya di Kabupaten Bangkalan kebingungan dalam memperoleh pupuk.

Maka dari itu, anggota Komisi B DPRD Bangkalan Fathur Rosi mendesak produsen pupuk untuk konsisten dalam menyuplai pupuk ke gudang penyangga, agar petani bisa dengan mudah mendapatkan pupuk. 

"Sehingga bisa menunjung tanaman mereka (petani). Kasian kalau mereka di musim tanam ini harus kebingungan pupuk yang disebabkan kurang konsistennya produsen dalam mendistribusikan pupuk ke gudang penyangga," ujarnya, Jumat (12/11/2021).

Padahal kata Rosi, kebutuhan pupuk subsidi, misalnya pupuk urea dari kuota 27000 ton kurang lebih yang masuk ke gudang penyangga hanya berkisar di 50 persen. 

"Artinya dari kouta tersebut masih kurang banyak. Dengan waktu masa tanam yang sudah mulai, apakah akan terpenuhi 50 persennya lagi itu," tandasnya.

Sebab itu, Politisi PPP ini meminta produsen tidak main-main dengan distribusi pupuk, karena pupuk bukan hanya kebutuhan tanaman, tapi lebih pada sebagai basis ketahanan pangan, terutama pada masa pandemi Covid-19 ini.

"Ingat sektor pertanian memiliki peran vital dalam ketahanan pangan rakyat pada saat pandemi Covid-19. Jadi kami ingatkan, produsen jangan main-main. Kami minta produsen konsisten mendistribusikan pupuk agar petani tidak kebingungan pupuk," tutupnya. (dul)