PANDEMI Covid-19 menyebabkan pendapatan asli daerah Kabupaten Bangkalan menurun. Berdasarkan data dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bangkalan, hingga triwulan keempat capaian PAD masih sekitar Rp 143,6 miliar atau 57 persen dari target awal sekitar Rp 262,4 miliar. Oleh karena itu, dengan minimnya capaian PAD tersebut mengharuskan Pemkab Bangkalan melakukan penyesuaian dengan menurunkan target PAD Bangkalan menjadi Rp 251,5 miliar. 

Dengan diturunkannya target PAD, Wakil Ketua Komisi B DPRD Bangkalan H. Syamsul Arifin meminta Bapenda Kabupaten Bangkalan lebih gencar lagi melakukan pemungutan pajak dari segala sektor untuk mencapai target PAD yang telah ditentukan.”Sesuai undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah memberikan keleluasaan kepada daerah untuk menggali potensi pajak dan retribusi yang ada di daerah masing-masing. Maka sejalan dengan hal itu, Bapenda harus terus berupaya meningkatkan (PAD), sehingga target PAD yang ditetapkan tercapai,” kata H. Syamsul, Kamis (18/10/2021).

Menurut Anggota DPRD Fraksi Gerindra ini, pajak dan retribusi daerah sangat berpotensi meningkatkan PAD. Peningkatan pendapatan itu harus selalu diiringi dengan pemberian data objek dan subjek pajak yang riil sesuai dengan keadaan sebenarnya.”Target PAD untuk tahun ini kan dilakukan penyesuaian karena pandemi Covid-19. Nah target setelah dilakukan penyesuaian ini kami berharap Bapenda bisa mencapai target itu. Harus lebih giat lagi dalam menggenjot tercapainya PAD,” paparnya.

Untuk diketahui, PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. PAD bertujuan memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan desentralisasi. (dul)