DINAS Pendidikan (Dispendik) Bangkalan kembali melaksanakan regrouping atau penggabungan satuan pendidikan untuk tingkat sekolah dasar (SD) tahun ini. 

Ada empat SD negeri yang dirampingkan, jumlah ini berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan 21 SD di-merger pada 2021 dan 12 SD pada 2022. Regrouping kali ini merupakan usulan yang diterima pada tahun sebelumnya.

Berdasarkan keterangan Dispendik Bangkalan, keputusan ini dilakukan untuk memastikan optimalisasi pembelajaran dan efektivitas penggunaan sumber daya, khususnya dalam hal tenaga pengajar dan fasilitas pendidikan. 

Keputusan regrouping ini berdasarkan evaluasi, dengan harapan proses belajar mengajar lebih efisien dan kualitasnya meningkat.

Menanggapi kebijakan tersebut, Ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Rokib, menyatakan dukungannya, tetapi menekankan pentingnya evaluasi yang matang agar tujuan pendidikan tercapai. 

"Kami mendukung langkah regrouping ini, tetapi juga mendorong adanya peninjauan lebih dalam agar proses ini memberikan dampak positif bagi siswa dan tidak mengganggu akses pendidikan mereka," kata Rokib, Rabu (6/11/2024).

Ia juga berharap dengan adanya regrouping, pihak sekolah dan Dispendik dapat lebih memperhatikan kualitas pendidikan, terutama di sekolah-sekolah yang terlibat dalam program ini. 

"Dengan adanya merger ini, perlu juga dipastikan bahwa guru-guru dan fasilitas yang ada di sekolah tersebut cukup memadai agar siswa tetap mendapatkan pendidikan berkualitas," tambahnya.

Dispendik Bangkalan berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap sekolah-sekolah yang telah dimerger. 

Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi pemerataan pendidikan di Bangkalan, khususnya di tingkat sekolah dasar.(dul)