DINAS Peternakan (Disnak) Kabupaten Bangkalan tahun ini tidak mendapatkan kuota tambahan tenaga paramedis atau nonparamedis, baik dari pemerintah kabupaten maupun pusat. 

Meskipun demikian, Disnak memastikan bahwa ketersediaan sumber daya manusia (SDM) saat ini masih memadai untuk melayani kebutuhan kesehatan hewan di 18 kecamatan di Bangkalan.

Saat ini terdapat 40 petugas paramedis yang terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS), tenaga harian lepas (THL), dan tenaga swadaya. 

Meski terbatas, jumlah ini dinilai masih cukup untuk situasi normal. Namun, ia menambahkan bahwa bila terjadi wabah, ketersediaan petugas tentu akan kewalahan dalam menangani peningkatan permintaan layanan.

Sementara itu, rekrutmen CPNS 2024 tidak mengalokasikan formasi khusus bagi Disnak Bangkalan. 

Adapun kuota dalam rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) hanya mencakup satu formasi khusus untuk petugas paramedis. 

Selama ini, Disnak Bangkalan mengandalkan petugas veteriner dari pusat, yang direkrut dengan status THL, tanpa ada penempatan PNS di kabupaten tersebut.

Anggota Komisi B DPRD Bangkalan, Abdul Aziz, turut menyoroti persoalan ini. Ia menyarankan agar Disnak Bangkalan memaksimalkan SDM yang ada untuk memastikan layanan kesehatan hewan tetap berjalan optimal, meski dengan keterbatasan tenaga. 

“Kami berharap SDM yang ada bisa menjangkau semua pelayanan peternakan,” ujarnya, Jumat (1/11/2024).

Di tengah keterbatasan ini, pemaksimalan peran SDM yang ada diharapkan menjadi solusi agar pelayanan kesehatan hewan bagi masyarakat Bangkalan tetap terpenuhi, terutama mengingat peran penting Disnak dalam menjaga kesehatan hewan ternak.(dul)