ANGGOTA DPRD Bangkalan dari Fraksi Demokrat, Fadhur Rosi, menyampaikan rasa kecewa terhadap aksi penolakan sekelompok pemuda yang menolak pendirian outlet Mie Gacoan di Jalan Trunojoyo, Bangkalan.

Penolakan tersebut dilakukan oleh aktivis Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Bangkalan (GARDA MABA), yang mengkhawatirkan dampak terhadap pedagang kecil, terutama pedagang mie pinggir jalan.

Fadhur Rosi menilai, sikap yang ditunjukkan para aktivis tersebut dapat mencoreng citra Kabupaten Bangkalan di mata investor. Menurutnya, pemerintah daerah saat ini sudah sangat terbuka terhadap investasi, baik dari investor kecil maupun besar. 

Ia menyatakan bahwa langkah-langkah seperti ini justru dapat menghambat masuknya investasi yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

"Jika investor kecil seperti Mie Gacoan saja ditolak, bagaimana dengan investor besar nantinya?" ujar Fadhur Rosi. 

Ia juga menegaskan bahwa keberadaan Mie Gacoan akan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat, termasuk dalam hal penciptaan lapangan kerja. 

Berdasarkan informasi yang diterimanya, outlet tersebut akan merekrut hingga 200 warga lokal serta berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) minimal Rp30 juta per bulan.

Fadhur menegaskan bahwa DPRD Bangkalan mendukung penuh pendirian outlet Mie Gacoan selama semua prosedur dan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah telah dipenuhi. 

"Kami mendukung langkah ini karena sejalan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendongkrak perekonomian lokal," tutupnya.(dul)