PEDAGANG Pasar Ki Lemah Duwur (KLD) mengadu ke DPRD Bangkalan terkait pemasangan meter listrik baru yang biaya pemasangannya di bebankan ke para pedagang. 

Kelompok pedagang pasar KLD tersebut ditemui Komisi B DPRD Bangkalan. Hadir juga dalam audiensi tersebut Dinas Perdagangan (Disdag) setempat, di ruang rapat Banggar, Rabu (29/5/2024).

Ketua Komisi B DPRD Bangkalan Rokib mengatakan, dari hasil evaluasi yang dilakukan bersama para pedagang pasar KLD dan Disdag, pihaknya menyimpulkan bahwa pedagang pasar KLD merasa keberatan memasang meteran listrik baru yang biayanya dibebankan kepada para pedagang. 

"Kalau dari pemahaman kami, itu anjuran dari BPK. Karena berdasarkan kronologis dari tahun-tahun sebelumnya," katanya usai menerima audiensi.

Oleh karena itu, pihaknya menyarankan ke paguyuban pedagang pasar KLD untuk segera menghadap ke Pj Bupati beserta instansi terkait untuk membahas hal tersebut.

"Bagaimana langkah selanjutnya terutama BPK. Karena ini anjuran BPK. Kalau kami menginginkan pedagang pasar KLD itu sejahtera. Pasar kembali ramai," ujar Politikus PDI Perjuangan itu.

"Jika bicara fasilitas beberapa tahun ini memang terbengkalai. Harapan kedepan kami berkomitmen apa yang menjadi harapan masyarakat terkait pasar ini bisa terpenuhi," imbuh Rokib.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar KLD Lukman Hakim menyampaikan, pihaknya keberatan jika biaya pemasangan meteran listrik baru tersebut di bebankan ke pihaknya.

Sebab, berdasarkan aturan yang ada, biaya pemasangan meteran listrik baru itu harusnya di tanggung pemerintah.

"Kalau biaya pembayaran tiap bulannya atau beli tokennya memang sudah menjadi kewajiban kami. Tapi untuk biaya pemasangan barunya kami keberatan," ujarnya.(dul)